Senin, 23 Februari 2015

Rindu aku dengan GURU


Dulu sebelum sekolah ibu adalah guru, mengajariku cara berbicara dan melakukan sesuatu.
Waktu TK, guru adalah ganti orang tua di tempat asing, ngajak belajar sambil bermain, kalo lapar disuapin, BAB BAK disuciin, bertengkar sama temen didamaiin, apapun diladenin.
Waktu SD guru baru menjadi guru, orang yang punya banyak ilmu, yang harus digugu dan ditiru.
SMP SMA guru adalah teman, membuatku nyaman dengan banyak cara pendekatan selain ngasih pelajaran.
Kuliah, guru mulai seperti orang asing, guru sulit dikenal, gurupun seakan enggan mengenal, aku mulai kehilangan sosok itu.
Koas, guru semakin sulit dicari. 'Ini era globalisasi, kamu harus belajar sendiri!' Katanya. Murid bodoh, mungkin bukan urusanmu lagi, tak lagi kau pusing memikirkan kami.

Guru, aku rindu sosokmu.
Ingin mengenalmu lebih baik daripada yang kau tau.
Yang mendoakanmu adalah bahagia, yang bertemu denganmu adalah bahagia, yang mendapat segudang ilmu darimu adalah bahagia.
Sosokmu yang selalu mengajariku banyak hal tentang bagaimana aku harus hidup.
Sosokmu yang marah akan kebodohanku.
Sosokmu yang, aah, bisakah kau menyemangatiku?
Bukan dengan memintaku belajar tapi tidak mengajakku bicara.

Guru, bolehkah aku meminta sesuatu?
Ajarkan lagi padaku tentang semua yang kau tau.
Yang semoga kelak bisa menjadi pemberat timbangan amalmu

GURU, rindu aku denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar