Selasa, 28 Maret 2017

Muncul lagi

Haaaiii..blog ini sudah lama juga terbengkalai ya..tolong maafkanlah pemiliknya..mungkin kalo rumah udah tebel kali sarang labanya,retak-retak temboknya,udah tinggi rumput-rumputnya..dasar sok sibuk ni si mamak-mamak..

Eh,ngomong-ngomong tentang mamak-mamak,si empunya blog sekarang udah ganti status hloooooo,sejak 22 Desember 2016 lalu..udah enggak gadis lagi waktu nulis ini..jadi semoga makin bijak ya tulisannya..

Hmm,menolak lupa,kayaknya dulu niat bikin ini blog mau dipake buat mengabadikan SEHAT mbak koas kan ya?iya gak ya?iya kali ya?hmm,mungkin,bisa jadi bisa jadi..

Yaaaaaaa,tapi karena sekarang yang empunya udah jadi dokter niiihh,jadi SEHAT mbak koas dilanjut tapi baunya nostalgilakk dikit-dikit,gpp ya..masih dengan pakem tulisan koas kok..hhe..

Jumat, 27 Februari 2015

Senja di Masjid Kaca

Hari ini jum'at, hari paling ditunggu dalam seminggu.
Masih di stase gigi mulut (gilut), minggu terakhir.

Aaaaaaaaaaaaakkkk! Pengen teriak! Hari ini entah apa. Nano-nano Alloh beri rasa.

Cerita dari poli, yang harusnya hari ini sudah tinggal maju PR, dapet tanda tangan staff, tinggal urus surat puas, dan selesai, hmm, harus cari kasus bangsal lagiii dan maju lagi besok senin. Ya, ya.

Poli selesai. Kita istirahat dulu sebelum cari kasus. Sudah dirasa sore, turun kita ke bangsal, mata masih berkantung. 

Di bangsal :
F : mbak cantik (perawat 1) punya kasus candidiasis oral kah? Parotitis? Mouth ulcer?
P : wah, di kamarku ndak ada i mbak
F : oke. Kamar B20 masih kamar 7? Mau skrining pasien lah.
P : belum pindah mbak. Boleh. Ni mappingannya kalo perlu.
F : terimakasih.

Tetiba perawat gendut, sebut saja Lavea
L : minggiro mbak! (Sambil bawa tumpukan status, siap dibanting)
F : (dalam hati : astaghfirulloh, itu kursi kosong masih banyak, meja masih lebar, kenapa ya Alloh, kenapa?) *masih ngantuk. Nggak minat ribut. Tetap diam, berdiri dan pergi cari status.

Nah nah, si status ternyata nyempil di tumpukan status2 lavea, die!

Nanananaaaaa..

*masih diam, perlahan mendekati si status berada, sesekali memilah tumpukan.

L : mbak! Koe ki ngganggu banget to! Ngewuh2 i wong kerjo wae!
F : (dalam hati : Rabbiiiiiiiiiiii, berilah jodoh padanya Rabbiiiiiii *take a deep breath) tetap diam, senyum dikit, dan berlalu. 

Ke pasien. Ceritaaaaa, memotivasi, menyemangati, pulang. Nanti pikir lagi tugas di lain waktu, hatinya sedang ndak pas saat ini.

Di tengah perjalanan, ingin mengadu. Mampir ke masjid kaca psikologi.

Alloh pertemukan saya dengan adek yang baru pulang KKN di Timor. Bercerita dia tentang pengalamannya membuat bahagia.

Kemudian Alloh pertunjukkan, yang membuat hati haru dan menjadi syukur. Seorang anak menuntun bapaknya yang sudah renta, layu, bongkok, berjalannya sulit, ke arah saya, kemudian mendudukkannya. Anak itu lantas keluar lagi ambil air wudhu untuknya, setelah tadi membantu mensucikan si bapak. Lalu keduanya sholat berjamaah.

Tuhaaaaaaaaaannn, pertunjukan hari ini luar biasa sekali. Kesal haru bahagia terbungkus satu dalam senja. Cantik. Terimakasih.

Mari lanjutkan perjalanan. Mengirim kado :)

Kamis, 26 Februari 2015

Sesi Curhat (SEHAT) Mbak Koass 2

Nostalgia dulu ahh :p

Setting ceritanya ini pas lagi pilox-pilox baju SMA habis pengumuman kelulusan, yeaahhh! Bentar lagi jadi anak kuliahan coii. Kayak kakak 'itu', yang pas lagi kunjungan nyemangatin adek2 kelas 3 ke sekolah keliatan so kereeeeeenn, so bahagia, so nyantai, so gak ada lagi beban hidup seperti beratnya UAN SMA. Pikir waktu itu tentang anak kuliahan.

Lalu waktu beranjak pelan, kuliah di FK tidak lagi menjadi dambaan. Masuk fajar pulang petang. Setengah 6, tet, banget, kita mah udah harus duduk manis dengerin materi tentiran, habis itu kuliah, kuliah lagi, kuliah lagi, sampaaaaaiii mual. Udah gitu tugas lagi, tugas lagi, cantiik, cantik (pake nada syahrini ya bacanya). Fine! Yang membuat kami bertahan adalah keyakinan kami bahwa semua ini hanya akan menjadi cerita saja, termasuk di blog saya sekarang. Hahaha. Dan pada akhirnya juga selesailah itu masa-masa dimana perjuangan terasa kian indah untuk dikenang. Tentang praktikumnya, tugas-tugasnya, ujian-ujiannya, jatuh bangunnya, skripsinya, ahh, semuamuanya lahh, sampai tiba saatnya kami diwisuda. 

Sudah diwisuda, yeah! Buat anak FK itu bukan berita bahagia. Eh bahagia dink, sehari. Hhi.

Daaaaaan, koass. Ini ini, ini yang lebih syeruuuu.

*ceritanya pending, kami punya tetangga skizofren lagi masuk kost, suasana mencekam, mood nulis buyar :(

Sesi Curhat (SEHAT) Mbak Koass 1

Koass, adalah sebutan beken kami di rumah sakit ketika masih menjalani pendidikan kepaniteraan klinik. Nama keren yang sesungguhnya sih 'Dokter Muda', tapi dari saya masuk sampai saya udah tinggal 3 minggu lagi disiniiiiiii, nggak ada yang panggil dokter, sedih ya? Tapi itu masih mending, bahkan kalo jaga, kita sering dimintai tolong pasien dengan panggilan kesayangan 'Suster, infus bapak saya habis. Minta tolong diganti.' Disitu kadang saya merasa sedih. Hahahaaa. Ya, ya. Meski bukan kerjaan kita, demi pasien mah apa yang enggak. Buat koass pasien adalah segalanya, bukan lagi kamu, iya kamu :p

Nah nah, dari sini saya akan memulai cerita saya. Tapi sebelumnya, mari kita berkenalan dulu dengan istilah-istilah yang akan banyak saya pakai nanti di SEHAT Mbak Koass. Cekidot!

Koass/dokter muda : seorang yang sedang berjuang untuk menjadi dokter yang sebenar-benarnya. Lulusan sarjana bertitle S.Ked tapi tak pernah sombong menyertakan gelarnya. Entah lupa atau memang sering dilupakan.

Jaga : kegiatan setia, menunggui pasien dan berdiam di rumah sakit dari mulai jam 14.00 sampai jam 07.00 esok harinya. Waktu jaga adalah berbeda dengan kegiatan rutin koas, kegiatan rutin koas berlangsung dari jam 07.00 sampai jam 14.00 saja, 6 hari kerja. Kalau ahad atau hari libur, jaga dibagi jadi 2 shift : jam 07.00-19.00 dan jam 19.00-07.00.

Stase : adalah bagian-bagian dari pembelajaran kami, untuk FK UNS tempat saya koass, stase besar terdiri dari : anak (pediatri), bedah, interna (penyakit dalam), dan obsgyn (kandungan). Stase kecilnya ada : THT, mata, kulit, farmasi, forensik, gigi mulut, radiologi, pulmonology (paru), cardiology (jantung), anestesi, psikiatri (jiwa), IKM, neurology (syaraf), dan rehabilitasi medik.

Staff : dokter spesialis konsulan, semacam guru di sekolah.

Residen : dokter umum yang sedang sekolah spesialis, nasibnya nggak beda jauh dari koass, sahabat perjuangan yaaaanngg, ah sudahlah.

RSDM : Rumah Sakit Dokter Moewardi, Surakarta (Solo). RS rujukan daerah tipe A, yang lagi kejar akreditasi JCI. Rumah utama kami, koass FK UNS. Kosan, kontrakan, dan rumah yang sesungguhnya adalah rumah kedua bagi kami, atau biasa disebut gudang, tempat tidur dan taruh baju saja.

*Semoga bisa dipahami, istilah yang lainnya menyusul seiring cerita saja.

Senin, 23 Februari 2015

RINDU

Sayang, dulu aku mengenalmu, kau mencintai jalanan
Mengangkat toa, orasi penuh kemaknaan
Tidak ada pemakluman untuk kebatilan
Katamu, tiran bukan Tuhan

Rakyat menjadi tolakmu untuk bergerak
Meski sering dianggap pemberontak
Kau kuat tanpa tergertak

Sayang, aku mengenalmu tak hanya dalam sapaan
Aku lihat kau selalu terdepan menentang ketidakadilan
Dibelakang kau tunduk penuh sopan
Dengan mereka yang papa kau sangat sayang
Terlebih dengan Tuhan, tak pantas aku meragukan

Sayang, kenapa kini kau sering diam?
Ceritamu tentang jalanan sudah jarang ku dengar
Apakah kau mulai patuh dengan keadaan?
Yang membudaki mereka yang tak punya pikiran
Semoga tak seperti demikian kebenaran
Mungkin hanya karena kita jarang berkabar

Sayang, aku rindu, rindu cengkerama kita dahulu
Dengan malam dan diam yang terasa kian syahdu
Dan dendang perjuangan menjadi favorit lagu
Ahh, yang sering ku lupa, setiap kita pasti akan menjadi berbeda
Dan aku, hanya bisa setia menyebutmu dalam doa

-Sabania-

Rindu aku dengan GURU


Dulu sebelum sekolah ibu adalah guru, mengajariku cara berbicara dan melakukan sesuatu.
Waktu TK, guru adalah ganti orang tua di tempat asing, ngajak belajar sambil bermain, kalo lapar disuapin, BAB BAK disuciin, bertengkar sama temen didamaiin, apapun diladenin.
Waktu SD guru baru menjadi guru, orang yang punya banyak ilmu, yang harus digugu dan ditiru.
SMP SMA guru adalah teman, membuatku nyaman dengan banyak cara pendekatan selain ngasih pelajaran.
Kuliah, guru mulai seperti orang asing, guru sulit dikenal, gurupun seakan enggan mengenal, aku mulai kehilangan sosok itu.
Koas, guru semakin sulit dicari. 'Ini era globalisasi, kamu harus belajar sendiri!' Katanya. Murid bodoh, mungkin bukan urusanmu lagi, tak lagi kau pusing memikirkan kami.

Guru, aku rindu sosokmu.
Ingin mengenalmu lebih baik daripada yang kau tau.
Yang mendoakanmu adalah bahagia, yang bertemu denganmu adalah bahagia, yang mendapat segudang ilmu darimu adalah bahagia.
Sosokmu yang selalu mengajariku banyak hal tentang bagaimana aku harus hidup.
Sosokmu yang marah akan kebodohanku.
Sosokmu yang, aah, bisakah kau menyemangatiku?
Bukan dengan memintaku belajar tapi tidak mengajakku bicara.

Guru, bolehkah aku meminta sesuatu?
Ajarkan lagi padaku tentang semua yang kau tau.
Yang semoga kelak bisa menjadi pemberat timbangan amalmu

GURU, rindu aku denganmu.

Pesan

Jika tak mau kau kecewa, bersahabatlah dengan alam dan Tuhanmu saja, bukan dengan manusia.